Membuka PAUD di Rumah? Kenapa Tidak?
Seorang pendidik anak usia dini, Hamydah Indah Asman, sempat ragu dengan PAUD yang didirikannya. Beliau adalah seorang bunda yang mencoba membuka “lahan ilmu” di rumahnya sendiri yang tidak terlalu besar. Beliau pada awalnya tidak terlalu yakin bila PAUD yang didirikannya akan menjadi PAUD yang bagus dan maju. Di sisi lain, seorang pendidik anak usia dini dan aktivis Rumah Moral (komunitas pendidikan yang didirikan oleh Bunda Melly Kiong) yang bernama Bunda Valent berpendapat,” “Pendidikan dapat dilakukan dimana saja bunda....mau dibawah pohon, dipinggir jalan besar, dipinggir pantai atau di rumah sendiri..... yang terpenting bagaimana kita sebagai pendidik tentunya dapat menguasai semua area, tugas perkembangan anak dan lain-lain....”
Saya pun berpikir kalau ada banyak pengusaha yang memulai usahanya dari “nol” hingga menjadi pengusaha yang sukses, kenapa kita tidak menerapkannya di dunia pendidikan? Bukankah dunia pendidikan adalah dunia yang tidak pernah khawatir akan habisnya peluang. Selama kita punya ilmu yang cukup, dan dibekali dengan usaha yang sungguh-sungguh serta haus akan ilmu (masih mau terus belajar), saya rasa di dunia pendidikan pun kita bisa menjadi seorang pendidik yang sukses me
ski harus dimulai dari “nol”. Saya punya teman,Bapak Imam, yang sukses hanya dengan memberikan bimbel dari rumah ke rumah. Setelah memiliki uang yang cukup, beliau membeli rumah, dan membuka usaha bimbel secara berkelompok di rumahnya. Hingga kini sudah berani membuka sebuah lembaga pendidikan. Bila kita sudah punya modal sebuah rumah/tempat, saya rasa itu adalah awal yang baik.
Yang terpenting di sini adalah, kita tidak perlu membanding-bandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan yang sudah berdiri sejak lama, dan sudah sukses terlebih dahulu. Biarlah seiring berjalannya waktu lembaga pendidikan yang kita dirikan akan memiliki sebuah cirri khas yang nantinya akan menjadi sebuah daya tarik bagi “konsumen”.
Seorang pemerhati pendidikan, Bapak Hairul Juhdi berpendapat,” Untuk awalnya bisa saja di rumah, jika siswanya sudah melebihi kapasitas baru mencari tempat yang baru. saran saya jadikan PAUD sebagai rumah ke-2 bagi anak-anak. jadi mereka sepertinya datang ke rumah sendiri.” Benar sekali pendapat Bapak Hairul Juhdi ini. Mungkin inilah ciri khas yang harus kita bangun dari awal. Menurut saya hal ini sangat dipengaruhi oleh kinerja guru yang tidak materialistis, namun melakukan pekerjaannya dengan tulus. Sehingga anak-anak didiknya pun akan merasakan kedamaian dan suka cita saat mereka berada di sekolah. Saat belajar pun mereka merasa seperti bermain. Saat bermain pun mereka bisa dapat ilmu. Untuk mencapai ha ini tentu saja tidak mudah, karena sangat membutuhkan kesabaran, dan semangat mau belajar. Karena disamping para guru harus bisa mentransfer ilmu, para guru juga harus selalu menjaga kedekatan dengan anak-anak. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam proses transfer ilmu.
Seorang Bunda dari rumah ceria, Rumah Ceria, berpesan,” selama kita punya niatan yang baik untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk anak didik kita, tempat bukan lagi jadi masalah besar bagi kita. Saya sendiri sekarang membuka PAUDnya di rumah..”
Terima kasih Bunda Hamydah Indah Asman, yang tidak malu untuk mau maju, dengan berbagi kepada kami. Semoga PAUD Bunda Hamydah Indah Asman, akan menjadi PAUD yang terus berkembang dari hari ke hari.
Tips Pendidikan Lainnya Ada di SINI
Sumber: FORUM TK dan PAUD
Artikel ini ditulis oleh Kak Zepe, Pencipta Lagu Anak di dalam aplikasi LAGU ANAK KAK ZEPE. Aplikasi ini bisa didownload GRATIS secara online dengan media android, Ipad, dan Ipod.Untuk mendownloadnya silakan search di GOOGLE PLAYSTORE,
atau klik https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.kolakkakzepe1
Atau klik gambar di bawah ini:
Atau klik gambar di bawah ini:
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan:Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
Tags:
Creative Parenting Tips